Wednesday, October 8, 2014

Pengantar Proses Keperawatan

Pengantar Proses Keperawatan

a.    Sejarah Perkembangan Proses Keperawatan
1.    Proses keperawatan pertama kali dijabarkan oleh Hall (1955)
2.    Tahun 1960, proses keperawatan diperkenalkan secara internal dalam keperawatan
3.    Wiedenbach (1963) mengenalkan proses keperawatan dalam 3 tahap : observasi, bantuan pertolongan dan validasi.
4.    Yura & Walsh (1967) menjabarkan proses keperawatan menjadi 4 tahap : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahun 1967, edisi pertama proses keperawatan dipublikasikan.
5.    Bloch (1974), Roy (1975) Mundinger & Jauron (1975) dan Aspinall (1976) menambahkan tahap diagnosa, sehingga proses keperawatan menjadi 5 tahap : pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Proses ini dari analisis pikir: discover , delve (mempelajari/ menganalisis), decidedo dan discriminate.
6.    Dengan berkembangnya waktu, proses eperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik keperawatan. ANA (1973) menggunakan proses keperawatan sebagai suatu pedoman dalam pengembangan Standart Praktik Keperawatan.
7.    Tahun 1975 : diadakan konferensi nasional tentang klasifikasi diagnosis keperawatan setiap dua tahun di Universitas Sr. Louis. Klasifikasi diagnosis keperawatan ini kemudian disebut dengan NANDA (North American Nursing Diagnoses Association)
b.    Pengertian Proses Keperawatan
1.    Barbara Kozier
Proses keperawatan adalah suatu metode pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional.
2.    Herber
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan secara sistematis untuk mengkaji dan mendiagnosis status kesehatan pasien/klien,merumuskan hasil yang dicapai, menentukan intervensi, dan mengevaluasi mutu dan hasil usaha yang dilakukan terhadap pasien/klien.
3.    Depkes RI dan JICA (1982)
Proses keperawatan adalah suatu proses penilaian masalah yang dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara klien sampai tahap optimum melalui suatu pendekatan yang sistematis untuk mengenal dan membantu memenuhi kebutuhan khusus pasien.
4.    Zaidin Ali (1997)
Proses keperawatan adalah metode pemberian asuhan keperawatan yang bersifat alamiah, sistematis, dinamis, dan terus-menerus serta berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah kesehatan pasien/klien yang dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, pelaksanaan dan penilaian tindakan keperawatan.
Jadi, proses keperawatan adalah suatu proses dalam pemberian asuhan keperawatan dengan sifat-sifatnya serta proses yang sistematis untuk memenuhi kebutuhan khusus pasien.
c.    Manfaat Proses Keperawatan
1.    Manfaat bagi klien
Klien mendapat asuhan keperawatan yang berkualitas, efektif dan efisien. Asuhan keperawatan yang diberikan telas diseleksi, matang, terarah tepat dan dengan penilaian yang terus menerus. Sehingga dampaknya adalah member kepuasan klien dan menambahkan kepercayaan klien pada perawat dalam penanggulangan masalah kesehatannya.
2.    Manfaat bagi perawat
Terjadi pengembangan intelektual dan keterampilan teknis tennaga keperawatan dalam berpiir kritis, analisis dan rasional dalam asuhan keperawatan, meningkatkan kemandirian tenaga keperawatan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
3.    Manfaat bagi insitusi
Institusi pelayanan akan merasakan manfaat antara lain klien merasa puas, cepat sembuh, pelayanan bermutu yang sekaligus akan menjadi promosi institusi tersebut. Citra institusi akan bertambah baik dimata masyarakat.
4.    Manfaat bagi masyarakat
Hasil asuhan keperawatan yang optimal berarti banyak masyarakat yang sehat, serta menambahkan kepercayaan masyarakat kepada pelayanan kesehatan hingga masyarakat mau menerapkan pola hidup sehat sesuai standar yang telah diberikan pada saat pelayanan kesehatan.
d.    Karakteristik Keperawatan
1.    Kerangka berpikir dalam memberikan asuhan keperawatan
2.    Bersifat teratur dan sistematis
3.    Sistem terbuka
4.    Mengarah pada tujuan
5.    Fleksibel dalam memenuhi kebutuhan
6.    Menghargai kekuatan klien
7.    Melakukan validasi untuk membuktikan kebenaran
8.    Mempunyai otonomi dalam pekerjaan
9.    Bertanggung jawab dan bertanggung gugat dalam pekerjaan
10. Mandiri dalam pengambilan keputusan
11. Berkolaborasi dengan disiplin ilmu/profesi lain
12. Mampu member pembelaan (advokasi) pada klien dan teman sejawat
13. Member fasilitas untuk kepentingan pasien
e.    Tahapan-tahapan Proses Keperawatan
1.    Pengkajian, yaitu mengkaji keadaan klien guna mendapatkan diagnosis keperawatan yang tepat. Proses pengkajian:
-       Pengumpulan data (subjektif dan objektif)
-       Validasi data
-       Pengelompokan data
-       Analisis data.identifikasi masalah
-       Perumusan masalah dan penentuan prioritas
2.    Penentuan diagnosis, yaitu proses penentuan diagnosa keperawatan yang tepat, disusun dalam urutan prioritas. Cara penentuan diagnosa keperawatan:
-       Akurat, spesifik dengan proses pemecahan masalah
-       Adanya identifikasi masalah, gangguan kesehatan, dan kebutuhan pelayanan keperawatan = Problem (P)
-       Mencari dan menentukan penyebab permasalahan = Etiologi (E)
-       Menentukan tanda dan gejala = Symptom (S)
-       Rumus: DK = P+E+S (jika semua unsur ada)
Contoh : Gangguan aktivitas jalan (P) yang berhubungan dengan pemasangan gips pada tungkai (E) yang ditandai dengan rasa nyeri (S).
3.    Perencanaan keperawatan
-       Penentuan tipe dokumentasi perencanaan tindakan keperawatan
-       Penyusunan prioritas diagnosis keperawatan
-       Validasi
-       Perumusan tujuan
-       Penyusunan rencana intervensi
-       Penyusuna rencana evaluasi
4.    Intervensi keperawatan
-       Pelajari latar belakang permasalahan
-       Pelajari rencana keperawatan
-       Indentifikasi sumber daya yang tersedia
-       Siapkan sumber daya dan siapkan klien
-       Pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai prosedur dank ode etik
-       Komunikasi antar pasien dan perawat
-       Dokumentasikan tindakan keperawatan secara baik dan benar.
5.    Evaluasi
Yaitu penilaian dari hasil proses.
Komponen tahap evaluasi adalah:
1.    S = Subjektif, data dari keluhan pasien
2.    O = Objektif, data dari hasil observasi perawat
3.  A = Analisis/ assessment, yakni masalah dan diagnosis keperawatan klien. Proses ini bersifat dinamis.
4. P = Perencanaan/planning, perencanaan kembali tentang pengembangan tindakan keperawatan berdasarkan analisis yang didapat.
5. I = Intervensi, tindakan keperawatan yang digunakan untuk memecahkan masalah, dimodifikasi sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
6.  E = Evaluasi, penialain tindakan analisis dari respon pasien terhadap intervensi
                7. R = Revisi, tindakan revisi/modifikasi proses keperawatan terutama diagnosis                         dan tujuan jika ada indikasi perubahan intervensi/pengobatan klien.



Daftar Pustaka

Ali, H. Zaidin. 2010. Dasar-dasar Dokumen Keperawatan. Jakarta: EGC.
Deswani. 2009. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika.
Effendi, N. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. Jakarta: EGC.
http://nursingbegin.com/pengkajian-keperawatan-3/

No comments:

Post a Comment